Kabarreskrim.net || Sumenep
Semakin menggelindingnya kasus dugaan penggelapan sapi oleh kelompok Semar Mesem yang ada di Desa Cangkreng menambah blunder dan buramnya Pemdes Desa Cangkreng Kecamatan lenteng Kabupaten Sumenep, Selasa (10/09/2024).
Seakan jadi rahasia umum dugaan kasus demi kasus yang terjadi dan mendera Desa Cangkreng menggambarkan buruknya pemerintahan yang selama ini dialami oleh masyarakatnya.
Camat Lenteng Supardi menanggapi fenomena aroma korupsi sedikit bingung pasalnya sang Kades jarang di desanya sehingga camat juga merasa kesulitan mengatasinya. Ada apa ini?
Banyaknya pertanyaan dari aktivis serta kalangan yang peduli akan penyelamatan uang negara gerah dan ingin persoalan tersebut agar dapat terungkap, siapa sebenarnya yang bermain di balik ini? Akankah ada keterlibatan kepala desa?
Kepala Dinas PMD Kabupaten Sumenep Anwar Syahroni Yusuf, AP., M. Si. tiada hentinya menyampaikan agar penggunaan anggaran harus dipergunakan dengan baik, “saya sering memberikan arahan dan bimbingan kepada semua kepala desa agar jangan main-main dengan uang Negara,” tegasnya.
Lanjutnya, “jika ternyata ada kepala desa yang melakukan penyimpangan dan menggunakan dana tidak semestinya saya pastikan akan saya panggil kadesnya,” ungkapnya dengan tegas.
Sementara aktivis yang menamakan dirinya laskar “Macan Asia” M. Lasmino terkait persoalan tersebut gerah dan akan membawa persoalan dugaan penggelapan bantuan sapi secara bergulir ke pihak yang berwajib, baik kejaksaan ataupun ke pihak kepolisian.
“Sudah saya kantongi bukti dugaan penggelapan sapi yang di Desa Cangkreng, dengan bukti yang saya punya maka Laskar Macan Asia akan segera mengambil langkah dan melaporkan hal tersebut, jika nantinya uang negara tidak segera di kembalikan,” tegasnya.
“Dugaan penggelapan bantuan sapi yang terjadi pada tahun 2022, sebetulnya sudah saya koordinasikan dengan pihak terkait termasuk ke ketua kelompok Semar Mesem, juga ke Kepala Desa Cangkreng, namun jawabannya ngambang sehingga saya yakin bantuan tersebut di duga telah di gelapkan,” ucap Mino.
“Sebetulnya bukan cuma itu saja kasus yang ada di Desa Cangkreng, ada tiga kasus lagi yang sudah masuk ke kami, lihat aja nanti,” terangnya. ( AJ )
