Kabarreskrim.net // Jakarta
Seorang pedagang ikan predator di Jalan Pos Inerbang, Batu Ampar, Kramat Jati, Jakarta Timur, disidak pada Kamis (13/2/2025).
Showroom predator itu didatangi Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta karena adanya penjualan ikan-ikan invasif yang dilarang.
“Ditemukan adanya ikan-ikan invasif yang memang berdasarkan peraturan menteri (permen) dilarang,” kata Ketua Sub Kelompok Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Dinas KPKP Jakarta, Nian, Kamis (12/2/2025).
Sebanyak 63 ikan predator yang ditemukan di toko tersebut akhirnya dimusnahkan.
Pemusnahan tersebut dilakukan oleh pemilik toko ikan itu sendiri, Fikri, dengan bantuan petugas dari Dinas KPKP Jakarta.
“Kami memberikan solusi karena kami juga tidak mungkin bertindak arogan. Kami juga harus humanis, jadi kami tawarkan bersedia dimusnahkan sendiri,” kata Nian. Dalam inspeksi mendadak itu, Dinas KPKP menemukan beberapa jenis ikan predator yang dimusnahkan.
Dalam inspeksi mendadak itu, Dinas KPKP menemukan beberapa jenis ikan predator yang dimusnahkan.
Di antaranya ada 11 ekor ikan aligator, seekor ikan arapaima, 18 ekor ikan piranha, 31 ekor ikan peacock bass, dan dua ekor ikan esox.
Tak hanya harus melihat ikan-ikan miliknya dimusnahkan oleh tangannya sendiri, Fikri selaku pemilik showroom predator juga menelan kerugian puluhan juta rupiah. “Ikan yang saya jual itu (ada yang) seharga Rp 2,5 juta sampai Rp 12 juta per ekor,” ungkap Fikri dengan nada penuh penyesalan. Meskipun mengalami kerugian, Fikri memilih untuk melihat sisi positif dari kejadian ini.
“Ya kalau rugi ya rugi, tapi untuk ke depannya lebih baik lagi. Alhamdulillah diberikan kemudahan saja, insya Allah ke depannya lancarlah setelah kejadian ini,” harapnya. Fikri menyadari bahwa pemusnahan ini seharusnya menjadi pelajaran bagi dirinya dan para pedagang lain. “Pedagang lain juga bisa antisipasi, sehingga cari uangnya lurus saja,” ucapnya. (Siti Khotijah)
