Kabareskrim.net // Jakarta
Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Marullah Matali menyebut salah satu pemicu tawuran antarwarga di Jakarta adalah menganggur atau tidak memiliki kegiatan tetap sehari-harinya.
Menurutnya, kebanyakan tawuran terjadi karena kondisi kemiskinan warga dan sulitnya mencari pekerjaan
“Latar belakang warga tawuran itu biasanya karena faktor cukup banyak waktu luang yang tidak terpakai atau dalam bahasa negatifnya boleh kita katakan sebagai nganggur dan iseng,” kata Marullah di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (18/2/2025).
Kondisi ini diketahui dari hasil penelusuran saat jajaran Pemprov DKI terjun ke wilayah yang sering terlibat tawuran. Oleh sebab itu, Pemprov DKI menawarkan pekerjaan kepada beberapa orang yang biasa menjadi koordinator tawuran.
Hal ini dilakukan agar mereka bisa menggunakan waktu yang bermanfaat dan efektif.
“Beberapa solusi yang ditawarkan kepada mereka adalah bagaimana caranya agar mereka yang punya waktu banyak dan tidak terpakai itu, waktunya diefektifkan. Kalau ada pekerjaan, carikan mereka pekerjaan,” ungkapnya.
“Ketika jagoannya dikasih pekerjaan, kemudian sedikit punya kesejahteraan, teman-teman yang di bawahnya itu diberikan juga kesejahteraannya. Maka mereka tidak jadi tawuran,” lanjutnya.
(Siti Khotijah)