Rupiah Melemah Pengusaha Tahu Bojonegoro Terdampak Kenaikan Harga Kedelai

banner 728x90

Kabarreskrim.net // Bojonegoro

Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) yang mencapai Rp 17.200 per USD pada 7 April 2025 telah berdampak langsung pada kenaikan harga kedelai dan menimbulkan kesulitan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Bojonegoro. Salah satu yang merasakan dampaknya adalah Uswatun Hasanah, seorang pengusaha tahu di Desa Sukosewu, Kecamatan Sukosewu. Senin (07/04/2025).

Bacaan Lainnya

Menurut Uswatun, kedelai yang merupakan bahan baku utama pembuatan tahu, telah melonjak dari Rp 8.500 per kilogram menjadi Rp 9.400 per kilogram.

“Saya kira kenaikan ini dipicu oleh meningkatnya biaya Impor akibat pelemahan Rupiah.” Ucapnya.

Lebih lanjut Uswatun menjelaskan, meskipun harga jual tahu di pasaran tetap, atau tidak mengalami kenaikan, peningkatan biaya produksi secara signifikan telah menekan keuntungan usahanya.

“Keuntungan kami semakin menipis,tapi gimana lagi usaha inilah yang menghidupi selama ini, kita harus tetap mensyukurinya. “Ujarnya.

Ia berharap Pemerintah memberikan bantuan atau subsidi untuk meringankan beban para pelaku UMKM seperti dirinya.

Uswatun menambahkan, kenaikan harga kedelai ini menjadi contoh nyata dampak negatif pelemahan rupiah terhadap perekonomian Rakyat, khususnya bagi UMKM yang sangat bergantung pada bahan baku impor.

“Situasi ini membutuhkan perhatian serius dari Pemerintah untuk merumuskan kebijakan yang tepat guna melindungi dan membantu UMKM agar tetap bertahan di tengah gejolak Ekonomi.” Pungkasnya. (Gz)

Pos terkait

banner 728x90