Kabarreskrim.net || Padangsidimpuan
Lurah Panyanggar Khoiruddin seolah-olah merasa tidak senang terhadap kehadiran wartawan yang konfirmasi mempertanyakan terkait dana operasional KPPS. Bahkan Khoiruddin menunjukkan sikap yang arogan dan terkesan tidak mengerti akan tugas, pungsi dan tanggung jawabnya sebagai lurah, dan Lurah Panyanggar juga diduga tidak mau tahu walau pers adalah merupakan Pilar Demokrasi ke-4 yang berperan dan berfungsi sebagai kontrol sosial, membangun demokrasi yang sehat dan kuat, ikut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, berperan dalam upaya menegakkan supremasi hukum sebagaimana diamanatkan UU No 40 Tahun 1999 tentang Pers.
Perlakuan Lurah Panyanggar yang arogan, terkesan merasa kebal hukum dan merasa semua bisa diselesaikan dengan uang, seperti inilah karakter yang di tunjukkan Lurah Panyanggar Khoiruddin saat didatangi wartawan yang ingin konfirmasi.
Kejadian tersebut terjadi pada Rabu (14/2/2024) saat beberapa orang wartawan media cetak & online datang konfirmasi tentang adanya dugaan penyalahgunaan wewenang dan jabatan untuk penggunaan anggaran dana operasional KPPS pemilu yang terdiri 13 TPS di Kelurahan Panyanggar.
Tanpa ada angin dan hujan, dan tidak tahu apa maksud tujuan Khoiruddin tiba-tiba menunjukkan gaya arogan, marah dan menantang dengan lantangnya mengucapkan kata kata yang menghina dan melecehkan profesi wartawan. Perlakuan tersebut dilakukannya dihadapan Petugas dari Polisi dan TNI saat wartawan pamit pulang.Padahal wartawan konfirmasi dengan baik dan sopan terkait tentang dana operasional KPPS Rp.4.354.000/TPS. Namun dana operasional ini diduga sampai hanya Rp.2.150.000/ KPPS.
Lurah Panyanggar kepada wartawan mengatakan, “dana operasional yang diterima KPPS tersebut sudah merupakan hasil kesepakatan bersama.”
Kemudian saat wartawan pamit pulang, dengan lantangnya Lurah Panyanggar mengatakan,” biar kalian tahu, saya ini tidak pernah merasa takut, saya bukan anak kampungan, biar kalian tahu, uang saya telah banyak habis. Apa kalian pikir saya takut sama kalian, saya tidak punya rasa takut, mulai semalam sudah banyak yang datang menggertak-gertak saya,” katanya.
Samsul Bahri Hsb bersama Ali Yusron Dongoran wartawan yang mengalami kejadian tersebut melalui pemberitaan ini Jum’at (16/2/2024), meminta Walikota Padangsidimpuan untuk segera mengevaluasi kinerja Lurah Panyanggar Khoiruddin dan bila perlu copot saja dari jabatannya, pinta Samsul dan Ali Yusron. ( Adi MH )