LSM Trisakti Laporkan Dugaan Korupsi Proyek Kolam Retensi Ke Kejari Tapsel

banner 728x90

Kabarreskrim.net || Sumatera Utara

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Trisakti melaporkan kasus dugaan korupsi proyek pembangunan kolam Retensi senilai Rp 1,2 milyar ke Kejaksaan Negeri Kabupaten Tapanuli Selatan (Kejari Tapsel).

Bacaan Lainnya

Koordinator Divisi Monitoring dan Analisis Data LSM Trisakti Burhanuddin Hutasuhut mengatakan, “pihaknya menduga terjadi rekayasa dan persekongkolan mengatur pemenang tender oleh pejabat pembuat komitmen (PPK) dan Pokja,” ujar Burhanuddin Hutasuhut seusai menyerahkan laporan ke Kejaksaan Negeri Kabupaten Tapanuli Selatan, Rabu (3/6/2024).

“Laporan dugaan korupsi pembangunan kolam Retensi yang bersumber dari APBD Kabupaten Tapanuli Selatan tahun anggaran 2019 tersebut sudah melalui proses kajian dan analisa tim LSM Trisakti setelah melakukan pulbaket (pengumpulan bahan dan keterangan) dilapangan. Termasuk mengambil data dari LPSE Tapanuli Selatan dan platform open tender Indonesia Corruption Watch (ICW) yang bekerjasama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Alhasil, ditemukan dugaan persekongkolan dalam menentukan perusahaan pemenang tender yaitu CV Sarasi,” ucapnya.

CV Sarasi selaku pemenang tender proyek kolam Retensi, berdasarkan pengumuman pemenang tender beralamat di Purba sinomba Kabupaten Padang Lawas Utara. Namun, ketika kami unggah melalui sebuah aplikasi kementerian pekerjaan umum, CV Sarasi berdomisili di Desa Pudun Kota Padangsidimpuan. “Hal ini tentu bertentangan dengan Perpres nomor 54 tahun 2010 sebagaimana telah diubah Perpres Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang Jasa Pemerintah”, katanya.

Dalam website LPSE kabupaten Tapanuli Selatan, CV Madani juga tercatat sebagai perusahaan yang kalah dalam proses tender proyek Kolam Retensi karena SBU tidak berlaku dan tidak memiliki IUJK. Tetapi dalam pekerjaan proyek yang bersamaan, CV Madani memenangkan 9 paket proyek pemerintah di Provinsi Sumatera Utara, Padang Lawas Utara dan Kota Padangsidimpuan pada saat itu. “SKP (Sisa Kemampuan Paket) CV Madani sudah lebih”, ucapnya.

“Selain itu, pihaknya juga melakukan kajian dengan melakukan perbandingan anggaran pembangunan Kolam Retensi PT Austindo Nusantara Jaya (ANJ) Siais yang volumenya jauh lebih besar dengan proyek Kolam Retensi yang didanai dari APBD Kabupaten Tapanuli Selatan tersebut. Khususnya pekerjaan geo membrane. Sehingga dapat disimpulkan diduga terjadi pemahalan harga,” pungkasnya. ( Adi MH )

Pos terkait

banner 728x90