Kabarreskrim.net || Sumenep
Kepala Badan Kesatuan bangsa dan politik ( Bakesbangpol) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Drs. Achmad Zulkarnaen, MH. bersama istri tercintanya tampil elegan dan bersahaja pada gelaran budaya Parade Batik Pentahelix dalam rangkaian MCF (Masura Culture Festival) di grand final Sumenep Batik Festival 2024.
Keduanya terlihat seperti model yang memperagakan keahlian fashion dengan gaya dan ciri khasnya masing masing. Pasangan setia ini memanfaatkan momentum spesial tersebut dengan tampil berbalut busana batik couple hasil tangan-tangan kreatif produk UMKM.
Dihadapan ribuan penonton yang membanjiri Stadion A. Yani, Sumenep bersama sang pujaan hati Tidka nampak canggung.
Bapak Zul (panggilan akrabnya) tampil penuh wibawa dan percaya diri, Sementara istrinya terlihat anggun mempesona dan keibuan, Senin (09/09/2024).
Dengan gaya mesranya sambil Seraya menggandeng pasangannya, laksana pengantin yang penuh aura kemesraan tersebut, dengan penuh keyakinan dan langkah kaki yang mempesona menyapa penonton seraya melambaikan tangan.
Perlu di ketahui acara tersebut juga di hadiri peserta dari 10 kabupaten/kota Tapal kuda dan Runner up Putri Indonesia 2024 Jatim.
Keduanya berlenggak lenggok sambil atraksi pose mengikuti ritme musik. Tepuk tangan penonton pun acap kali terdengar riuh memberikan apresiasinya kepala Bakesbangpol pak Zul mengatakan, “parade batik festival 2024 yang diselenggarakan Pemerintah Daerah merupakan salah satu simbol jati diri kebudayaan bangsa Indonesia yang harus terus dijaga dan dilestarikan,” ungkapnya.
“Kegiatan ini juga menjadi wadah silaturahmi dan sinergitas antar elemen serta memberikan inovasi agar kita jangan berhenti dalam berinovasi,” katanya.
Menurut sosok humanis ini, gelaran Parade Batik Pentahelix tidak hanya berdampak terhadap pariwisata namun juga berefek terhadap pelaku ekonomi kreatif, khusunya para pengrajin batik.
“Selain ajang promosi kekayaan potensi daerah, kegiatan ini menjadi jembatan untuk mengangkat dan mengembangkan nilai nilai budaya warisan leluhur, sehingga kebermanfaatannya itu akan semakin dirasakan oleh masyarakat untuk menunjang ekonomi lokal, khusunya pengrajin batik,” tandasnya.
“Saya berharap kegiatan seperti ini bisa memberikan manfaat, sehingga selalu tercipta keharmonisan di kalangan masyarakat,” tutupnya. ( AJ )