Kabarreskrim.net // Jakarta
Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan A. Purwantono dan Kakorlantas POLRI Brigjen Pol. Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum beserta stakeholders terkait melaksanakan survei di ruas jalur Tol Cipularang.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari survei jalur yang sebelumnya telah dilakukan dari Jakarta menuju Semarang, dengan tujuan utama memberikan rekomendasi terkait perbaikan jalan nasional dan tol, serta untuk merancang strategi edukasi dan komunikasi bagi pengguna jalan.
Kakorlantas Agus Suryonugroho yang memimpin langsung kegiatan ini, menjelaskan bahwa survei dilakukan secara menyeluruh untuk mengidentifikasi titik-titik yang rawan kecelakaan dan area yang memerlukan perhatian khusus, baik yang arah menuju ke Bandung maupun ke arah Jakarta.
“Dari hasil survei yang telah kami lakukan, ditemukan ada jalan yang berlubang, ada jalan yang perlu diperbaiki, ada beberapa ruas tol yang sedang dalam perbaikan, dan sebagainya. Untuk jalur Tol Cipularang, kami memeriksa beberapa titik yang rawan atau black spot yang memiliki kondisi jalan yang perlu diwaspadai, termasuk KM 92, KM 93, dan KM 100. Kami melihat dan menganalisis beberapa kecelakaan dalam satu tahun terakhir, di titik-titik itulah yang banyak menjadi lokasi terjadinya kecelakaan,” ujar Agus (10/2/2025).
Ia menambahkan bahwa berdasarkan hasil survei di ruas jalur Tol Cipularang, Korlantas POLRI dan para stakeholder juga menaruh perhatian pada KM 93-96, karena memiliki kontur jalan yang menurun dan ada yang berbelok, sehingga jika hujan akan menyebabkan jalan licin. Ditambah lagi, di atas jembatan itu ada sedikit lompatan.
“Ini kalau tidak diinformasikan ke pengguna jalan, akan sangat rawan terjadi kecelakaan. Ini semuanya sudah ada datanya, termasuk black spot, dan nanti akan kami sampaikan,” tambahnya.
Dalam kesempatan ini, Agus mengumumkan pelaksanaan Operasi Keselamatan Lalu Lintas 2025 pada tanggal 10–23 Februari 2025 di seluruh Indonesia.
Dilaksanakannya operasi ini bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan pengguna jalan agar tercipta situasi lalu lintas yang lebih kondusif, serta mempersiapkan skenario terbaik dan cara-cara bertindak untuk mendukung kelancaran Operasi Ketupat mendatang, untuk arus mudik maupun balik.
Direktur Utama PT Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono, mengungkapkan pentingnya edukasi kepada masyarakat untuk menciptakan budaya tertib berlalu lintas.
“Kami masih menemukan banyak jalanan yang rusak dan tidak layak bagi pengendara selain itu pelanggaran masih menjadi isu utama. Data Jasa Raharja menunjukkan bahwa 82% korban kecelakaan yang kami santuni disebabkan oleh pelanggaran lalu lintas. Oleh karena itu, upaya untuk mengedukasi dan sosialisasi menjadi sangat krusial untuk meningkatkan kesadaran dan keselamatan berkendara.” ujarnya. (Siti Khotijah)