Kabarreskrim.net // Pelalawan
Yayasan Senang Berbagi Kebaikan (SBK) menghadiri undangan resmi dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Pelalawan, di Komplek Perkantoran Bhakti Praja Pangkalan Kerinci untuk mendapatkan Hasil Survei dan Surat Keterangan Melapor Keberadaan dari Badan Kesbangpol Kabupaten Pelalawan.
Dalam rapat tersebut, Yayasan SBK melaporkan keberadaannya serta kontribusi sosial keagamaan yang telah dilakukan. Langkah ini semakin menegaskan posisi yayasan sebagai lembaga yang diakui dan memiliki peran signifikan seperti layanan keumatan, merupakan layanan sosial dalam Islam seperti pemulasaran jenazah yang dilakukan dengan baik sebagai bagian dari kewajiban kolektif masyarakat di Pelalawan. Selasa (11/3/2025).
Rapat yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Pelalawan, dihadiri oleh berbagai pihak terkait. Kepala Kesbangpol Kabupaten Pelalawan, Andi Yuliandri, S.Kom, memimpin jalannya rapat yang juga dihadiri oleh Kasubag Tata Usaha Kemenag Pelalawan, H. Muhammad Amin, S.Ag, MH, Kasat Intelkam Polres Pelalawan AKP. Zulhendra, SH, MM, Kasubsi Intel Kejari Pelalawan M. Anugrah Siregar, serta Kepala Bidang Ketahanan Akmamul Hadi, S.Sos, M.Si, Kasubbid Ketahanan T. SY. Haryantimas, SH, M.Si, Kasubbid Organisasi Kemasyarakatan, Sarinah, SE, Wahyudi staf subbid ketahanan ekonomi, sosial, budaya dan agama.
Selain itu, dari pihak yayasan, Ketua Yayasan, H. Muslim, S.Pd.I., hadir bersama jajaran, termasuk Penasehat Yayasan, Candra D. Harahap, dan Sukeni, A.Ma, Wakil Ketua Ustad Muhammad Mashuri dan Bidang Layanan umat Ustad Bahtiar, Praktisi fardu kifayah kaum Akhwat Hj. Jumiarti, S.Sos, dan Hj. Mardiati, M.Pd, serta Ofelius Gulo yang bertanggung jawab di bidang publikasi. Kehadiran para peserta ini mencerminkan sinergi antara pemerintah, aparat keamanan, serta elemen masyarakat dalam mendukung keberlangsungan lembaga sosial keagamaan di Kabupaten Pelalawan.
Ketua Yayasan SBK H Muslimin, S.Pd.I menjelaskan bahwa fokus utama yayasan ini berdasarkan visi dan misinya. Tujuannya yang paling mendasar adalah untuk melaksanakan pemulasaran jenazah melalui FARDU KIFAYAH CENTER.
“Ini menjadi salah satu program utama yayasan SBK, telah membantu banyak keluarga dalam menangani jenazah sesuai syariat. Layanan ini tidak hanya diberikan kepada anggota yayasan, tetapi juga terbuka bagi masyarakat luas yang membutuhkan. Dalam berbagai kesempatan, tim dari Yayasan SBK sigap hadir di tengah masyarakat sebagai bentuk solidaritas, bahkan terhadap jenazah, akan di lakukan pemulasaran menurut syariat dengan baik dan sebagai bentuk penghormatan terakhir yang layak,” ujarnya.
Selain itu, Yayasan SBK juga aktif dalam misi sosial dan kemanusiaan. Bekerjasama dengan BKM, di beberapa masjid, yayasan telah memberikan pelatihan kepada para praktisi fardu kifayah, sehingga memiliki pemahaman yang sama dan lebih percaya diri dalam melakukan tugas pemulasaran jenazah kapan saja. Kemudian, melalui penggalangan Infaq Palestina, yayasan ini telah menyalurkan berbagai bentuk bantuan yang berasal dari donasi masyarakat hingga puluhan juta rupiah. Kegiatan ini juga diumumkan secara terbuka dan di beberapa media di publikasikan. Bantuan ini menjadi bukti bahwa umat Islam di Pelalawan memiliki kepedulian tinggi terhadap penderitaan saudara-saudara yang ada di Palestina. Inisiatif ini tidak hanya berorientasi pada pengumpulan dana, tetapi juga pada edukasi masyarakat tentang pentingnya solidaritas antar umat Islam,” tutur Muslimin, S.Pd.I, pendiri yayasan SBK itu.
Pada kesempatan itu, Andi Yuliandri, S.Kom, Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Pelalawan mendukung dan menegaskan bahwa jika pemerintah tidak memiliki anggaran untuk mendukung, maka tingkatkan semangat musyawarah setiap melaksanakan program kegiatannya. Dan agar yayasan ini berjalan, jangan hanya untuk di kota pangkalan kerinci.
“Kami berharap yayasan ini dapat berjalan semaksimal mungkin, dan membantu masyarakat, bukan hanya di Pangkalan Kerinci saja, kalau bisa se-Kabupaten Pelalawan. Sehingga di 12 kecamatan ada fardu kifayah center,” tuturnya.
Praktisi fardu kifayah, Hj. Mardiati, M.Pd, mengatakan jika pemerintah belum bisa mendukung yayasan ini dalam bentuk anggaran, kita akan memikirkan menggunakan dana sosial. Ia menceritakan pengalamannya hingga puluhan tahun di bidang praktisi fardu kifayah.
“Sebenarnya, kami sebelum yayasan ini berdiri, fardu kifayah sudah berjalan, kerena satu hal ini adalah kewajiban kolektif semua orang. Tetapi agar lebih mudah terkoordinir para praktisi, baik yang sudah membentuk organisasi di lingkungan RT masing-masing, maupun di tiap-tiap masjid, agar semakin terjalin kesolidan dan komunikasi yang baik, sehingga hadirnya yayasan SBK, masyarakat dapat terbantu kapan saja dan mudah untuk mencari solusi jika mengalami kesulitan,” terang Hj. Mardiati, M.Pd, juga sebagai penyuluh agama Islam ini.
Keaktifan yayasan dalam berbagai bidang sosial dan keagamaan mendapat sambutan positif dari masyarakat. Banyak pihak mengapresiasi langkah Yayasan SBK yang tidak hanya berfokus pada satu bidang, tetapi juga mencakup berbagai aspek kemanusiaan. Hal ini menunjukkan bahwa kehadiran yayasan benar-benar memberikan dampak langsung bagi umat dan masyarakat luas.
Dalam rapat dengan Kesbangpol, yang berlangsung selama 1 jam, Penasehat Yayasan SBK, Sukeni, A.Md, menyampaikan kesiapannya bersama para praktisi fardu kifayah, akan terus berkomitmen untuk memperkuat eksistensi yayasan SBK dalam bidang sosial keagamaan yang berkontribusi besar bagi masyarakat.
“Legalitas dan transparansi dalam setiap program yayasan menjadi kunci utama dalam menjaga kepercayaan masyarakat serta memperluas jangkauan manfaat yang bisa diberikan,” jelasnya.
Dengan semangat dan kesolidannya, Yayasan SBK semakin mengukuhkan diri sebagai wadah yang tidak hanya bergerak dalam bidang keagamaan, tetapi juga dalam misi sosial yang lebih luas. Sebagai Program Jangka Panjang, dari Fardu Kifayah Center hingga Infaq Palestina, yayasan ini terus berbuat untuk kemaslahatan umat, membuktikan bahwa kepedulian dan aksi nyata adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. (AS)