Ditengarai Program PISEW Desa Aek Natas – Desa Sihuik Kuik Salah Gunakan Dan Asal Jadi APH Jangan Tutup Mata

banner 728x90

Kabarreskrim.net || Sumatera Utara

Ditengarai Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) Antara Desa Aek Natas dan Desa Sihuik Kuik, Kecamatan Angkola Selatan, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dengan pagu anggaran Rp. 500.000.000, sumber dana APBN TA 2023 di salah gunakan dan terkesan asal jadi.

Bacaan Lainnya

Untuk diketahui, program PISEW yang dilaksanakan untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam meningkatkan dan mengembangkan infrastruktur yang mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan permukiman di kecamatan, serta meningkatkan kualitas permukiman perdesaan, dan dikerjakan Swakelola masyarakat dan membetuk Kelompok Kerjasama Antar Desa (KKAD).

Namun, “yang terjadi di Kecamatan Angkola Selatan ini kuat dugaan di monopoli Desa Sihuik Kuik”.

Berdasarkan investigasi, Selasa (11/6/2024) pekerjaan jalan rabat beton tersebut, terkesan asal jadi diduga dikerjakan tanpa memakai mesin pengaduk semen (molen). Posisi jalan rabat beton berada tepat di Desa Sihuik Kuik, tentu manfaatnya untuk warga desa Aek Natas tidak ada.

“S. Sibuea Warga desa Aek Natas sebagai Sekretaris KKAD kepada Kabar Reskrim.net mengatakan, pekerja untuk jalan rabat beton ini ada sekitar sepuluh orang. Saya hanya Sekretaris KKAD dan tidak ikut sebagai pekerja. Yang terlibat sebagai pekerja warga Desa Sihuik Kuik”, ungkapnya.

“Sementara sebagai Bendahara KKAD Z. Siregar warga Desa Sihuik Kuik mengatakan, ukuran pekerjaan jalan rabat beton ini kurang lebih 3 M X 400 M dikerjakan memakai molen. Hanya sekitar -+ 50 M yang dikerjakan secara manual, lantaran mesin molennya rusak”.

Ketika ditanya anggaran Rp. 500.000.000 tersebut, apakah mereka kelola sepenuhnya tanpa ada pemotongan, ia mengatakan, kurang tahu.

“Kami kurang tahun bang, karena dalam pencairan kan ada tiga tahap, setiap pencairan kami didampingi pendamping yang bernama Jakson, dan buku rekening KKAD sudah dikembalikan kepadanya (Jakson) setelah selesai pekerjaan”, ucap Z. Siregar.“Ditanya apa nama KKAD yang mereka bentuk, Sekretaris dan Bendara sama- sama menjawab lupa. Dihadapan wartawan Sekretaris S. Sibuea juga menelpon Ketua KKAD, guna menanyakan nama KKAD yang mereka bentuk, A. Siagian sebagai ketua KKAD juga menjawab lupa”.

“Kades Aek Natas Amran Marbun saat ditemui di kantor desa Aek Natas kepada Kabar Reskrim. net mengatakan, terkait program PISEW yang sudah direalisasikan di Desa Sihuik Kuik tersebut saya tidak dilibatkan, karena bukan disitu lokasi yang sebelumnya direncanakan”.

Sebelumnya, “terkait ini saya pernah mengikuti sosialisasi di Kecamatan dan Kabupaten. Disaat itu perjanjian kerjasama antar desa ada kami buat, tapi bukan di lokasi yang sudah dibangun ini”.

“Kalau pembangunan jalan rabat beton yang sumber dananya dari APBN dan/atau program PISEW yang terealisasi itu tidak bermanfaat untuk warga desa Aek Natas ini”, Kata Amran Marbun.

Didatangi ke kantor Desa Sihuik Kuik guna untuk konfirmasi, tidak berhasil ditemui karena Kades Sihuik Kuik Parubaan Pasaribu sedang diluar.

Terpisah, Samsul Bahri Hsb rekan tim wartawan yang ikut turun ke lokasi pekerjaan meminta APH untuk turun mengaudit dan melakukan penyelidikan terhadap penggunaan anggaran untuk program PISEW TA 2023 yang bersumber dari APBN ini.

“Panggil dan periksa semua pihak terkait dalam hal ini. Jika terbukti disalah gunakan dan menimbulkan kerugian keuangan negara, proses sesuai hukum yang berlaku”, tandasnya. ( Adi MH )

Pos terkait

banner 728x90