Dinilai Tak Becus Mengawasi Pilkada, Ribuan Massa Koalisi Rakyat Melawan (KORAMEL) lakukan Aksi Demontrasi didepan Kantor Bawaslu Sumenep

banner 728x90

Kabarreskrim.net || Sumenep

Dinilai mati suri dan lalaikan pengawasan terhadap pelaksanaan pemilihan kepala daerah yang dilakukan secara serentak pada tanggal 27 November kemarin, Bawaslu kabupaten Sumenep Di demi Ribuan massa. 05/12/2024.

Bacaan Lainnya

Massa yang mengatasnamakan Koalisi Rakyat Melawan (KORAMEL) dalam aksinya di kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, dikawal ketat aparat keamanan.

Diketahui, kedatangan ribuan massa tersebut untuk memprotes terhadap hasil Pilkada Sumenep yang digelar pada 27 November 2024 kemarin.

Mereka juga menilai terdapat kecurangan dalam pelaksanaan Pilkada, termasuk praktik money politik dan keterlibatan aparat desa.

Dari banyaknya kasus kecurangan yang terjadi di beberapa desa yang ada di Kabupaten Sumenep, menandakan pilkada kali ini merupakan Pilkada terburuk selama beberapa pilkada tahun sebelumnya.

Akibat banyak kecurangan yang terjadi, Kordinator aksi, Sulaisi Abdurrazaq menyatakan demokrasi di Sumenep sedang dalam kondisi darurat, dari itu pihaknya bersama ribuan massa datang ke Bawaslu Sumenep untuk menolak hasil Pilkada Sumenep 2024 kemarin.

“Kami melihat banyaknya praktik curang yang terjadi. Ini merugikan salah satu paslon,” teriak Sulaisi dalam orasinya. Kamis (05/12/2024).

“Kemana Bawaslu dan jajaran waktu pemungutan suara, kenapa kecurangan bisa terjadi, padahal kalian sudah dikasih anggaran Rp.42 miliar, ” tegasnya pula.

Pada kesempatan itu, KORAMEL mengusung lima tuntutan utama, salah satunya mendesak diskualifikasi Paslon 02, Ahmad Fauzi Wongsojudo dan KH Imam Hasyim.

“Sudah saatnya bertindak tegas demi menyelamatkan demokrasi. Kami ingin proses Pilkada berjalan jujur,” ujar Ali Faruk menambahkan.

Selain itu, mereka meminta pidana terhadap kepala desa yang diduga menjadi tim sukses Paslon 02. KORAMEL menekankan perlunya tindakan tegas Bawaslu.

“Kami tidak akan berhenti sampai tuntutan kami dikabulkan,” ungkap salah orator aksi lainnya.

Hingga berita ini diturunkan, ribuan massa masih bertahan di depan kantor Bawaslu Sumenep, karena masih menunggu ketegasan Bawaslu Sumenep dalam menangani pelanggaran pemilu yang diduga terjadi pada Pilkada Sumenep 2024 kemarin.

(AJ)

Pos terkait

banner 728x90