Kabarreskrim.net || Cilacap
Desa Buntu Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap Jawa Tengah terdiri dari dua Kadus, dengan letak geografis nya memanjang yang hanya terbelah jalan nasional dan berbatasan langsung dengan Kabupaten lain (Banyumas). Meski hanya terdiri dari dua Kadus, namun sangat terkesan adanya diskriminasi dalam alokasi anggaran khususnya untuk pembangunan infrastruktur terbukti terlihat begitu elegan seluruh jalan desa berikut drainase dan jembatan di wilayah Kadus dua, bahkan meski jalan kecil gang setapak pun tersentuh pembangunan dengan rabat beton sebagai indikator nya, namun berbanding terbalik dengan wilayah Kadus satu di mana hampir selama beberapa dekade dengan berulang kali per gantian kepala desa tapa nyaris tidak tersentuh pembangunan, baik drainase termasuk jalan-jalan yang ada.
Tak heran, beberapa jalan desa khususnya di wilayah RT 01, RT 02, RT 03, RT 04, dan RT 05, RW 01, tampak terlihat hancur dan terbengkalai, Ada apa sebenarnya? Apakah karena kedunguan kepala desa berikut jajaran perangkat atau memang tolol nya para pemangku kepentingan di wilayah tersebut atau barang kali merupakan indikator atas lemah nya pengawasan dari pejabat terkait dari Pemda Cilacap.
Tak heran, hal itu memicu beberapa warga dan tokoh masyarakat menyampaikan aspirasi nya, “akibat selalu terabaikan yang mungkin di picu oleh pekak dan bebal nya kepala desa berikut seluruh jajaran perangkat desa nya, pak kepala desa, pak camat, dan para pejabat terkait, tolong bantu dan dengarkan aspirasi kami ini,” katanya.
Seraya menegaskan, “kami juga warga negara yang bukan sebatas di jadikan objek politik, namun sangat kurang di perhatikan, harapnya, ditambahkannya selama ini kami diam, namun selalu tersisihkan, inilah bentuk peran serta masyarakat dalam pengawasan penggunaan anggaran dan kebijakan dari pemerintah desa, jangan sampai kekecewaan kami ini terabaikan mengingat kami tau beberapa waktu lalu ada kebocoran dan penguapan APBDes yang di duga akibat penyalahgunaan wewenang, memperkaya diri dan merugikan rakyat hingga ratusan juta, berdalih pengurugan tanah lapang yang sempat menjadi sorotan publik dan menuai peringatan pedas dari pejabat terkait, sebagai barometer atas bobroknya penggunaan anggaran di Desa Buntu”. ( Darmanto )
